HARNETNYA

Anto sulung dari tiga bersaudara dan dibesarkan dalam keluarga di mana ayahnya begitu disiplin. mendidik meereka dalam masalah tatakrama ketimuran, jadi jangankan berkata jorok, berbicara yang kurang sopan saja sudah di dampratnya. Karena itu ketika Anto emnjelang remaja, tepatnya berusia 15 tahun, dorongan masa pubernya sering dilampiaskan dengan membaca cerita porno, tentu saja dengan main “kucing-kucingan” agar tidak ketahuan oleh ayahnya. Kemudian menjelang tidur Anto sering membayangkan kembali cerita-cerita tersebut sambil mengelus-elus penisnya sampai terkadang mencapai orgasme. Dalam membayangkan, disana belum terlintas tipe wanita seperti apa, pokoknya Anto hanya membayangkan sedang bercinta dengan lawan jenis dan dilakukannya seperti dalam cerita yang dibacanya. Baca lebih lanjut